bravo herman

nama saya herman syukur buulolo, saya berasal dari pulau nias.. heheheh

sesuatu

waktu-waktu terindah bersama teman-teman.

Kesatuan Mahasiswa Nias (KMN)

Kegiatan Pemilihan panitia MUBES KMN sek Kota Medan

Sibolangit

kegiatan MAPER KMN Tahun 2011

Taman Teladan Medan

santai maho

herman

Kegiatan belajar bersama anggota KMN

herman

Kegiatan belajar bersama anggota KMN

Sibolangit

kegiatan MAPER KMN Tahun 2011

Sibolangit

kegiatan MAPER KMN Tahun 2011

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA "HERMAN SYUKUR BUULOLO"

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MANAJEMEN

0 komentar


Pengambilan Keputusan dalam Manajemen


Bagaimana anda mengambil keputusan ?

Sebagian besar dari kita membuat keputusan seara otomatis tanpa mentadari bahwa orang-orang memiliki perilaku yang berbeda-beda dalam menambil keputusan, yang mereka bawa ke dalam posisi masing-masing dalam sebuah manajemen. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian vital dari manajemen yang baik karena setiap keputusan yang diambil akan menentukan bagaimana sebuah organisasi dapat menyelesaikan masalahnya , mengerahkan sumberdaya yang dimilikinya, dan mencapai tujuan-tujuannya.

Jenis-jenis keputusan dan masalahnya

Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari alternatif-alternatif yang ada. Dan pengambilan keputusan merupakan proses dalam mengenali masalah-masalah dan peluang-peluang untuk kemudian dipecahkan.Jenis-jenis keputusan ada 2, yaitu :

a) Keputusan Terprogram

Merupakan sebuah keputusan yang diambil untuk menjawab situasi yang sering kali muncul sehingga ketentuan-ketentuan dalam mengambil keputusan dapat dibuat dan diterapkan.

b) Keputusan Tidak Terprogram

Merupakan keputusan yang diambil untuk menjawab situasi yang unit, sulit dikenali dan sangat tidak terstruktur, serta membawa konsekuensi penting bagi organisasi.

Menghadapi Kepastian dan Ketidakpastian

Ketidakpastian adalah bahwa manajer mengetahui tujun mana yang ingin dicapainya, tetapi informasi tentang alternatif-alternatif dan peristiwa dimasa depan tidaklah lengkap. Keputusan terprogram dan tidak terprogram berbeda karena ketidakpastian :

· Kepastian merupakan semua informasi yang diperlukan telah tersedia

· Risiko merupakan keputusan memiliki tujuan yang jelas dan informasi tersedia, tapi hasil dimasa yang akan datang belum pasti.

· Ketidakpastian merupakan informasi tentang alternatif dan peristiwa di masa yang akan datang tidak lengkap.

· Ambigu dan Konflik merupakan tujuan atau masalah tidak jelas dan sulit untuk dipecahkan

· Manajer berusaha untuk memperoleh informasi tentang alternatif keputusan.


Model pengambilan keputusan

Pendekatan-pendekatan yang digunakan seorang manajer untuk mengambil keputusan biasanya berupa salah satu dari 3 jenis ini, yaitu model klasik, model administrative atau model politik.

Model Klasik

Model klasik dalam pengambilan keputusan didasarkan pada asumsi ekonomi rasional dan keyakinan manajer tentang seperti apakah seharusnya keputusan yang ideal itu. Empat asumsi yang menggaris bawahi model ini adalah sebagai berikut :

1. Pembuat keputusan beroperasi untuk mencapai tujuan yang diketahui dan disepakati.

2. Keputusan pembuat berusaha untuk kondisi kepastian. Semua alternatif dihitung.

3. Kriteria untuk mengevaluasi alternatif diketahui.

4. Pembuat keputusan rasional dan menggunakan logika untuk memberikan nilai. Mencoba untuk memaksimalkan tujuan organisasi.

Model Administratif

Model Aministratif merupakan sebuah model dalam pengambilan keputusan yang menggambarkan bagaimana manajer sebenarnya membuat keputusan dalam situasi yang dicirikan dengan keputusan yang tidak terprogram, ketidakpastian, dan ambiguitas. Model administrative mengenali keterbatasan yang dimiliki manusia dan lingkungan yang mempengaruhi tingkat rasionalitas manajer dalam mengambil keputusan. Model Administratif dalam pengambilan keputusannya terdapat 2 konsep yang dapat berperan dalam pembentukannya yaitu :

· Rasionalitas yang terbatas berarti bahwa manusia memilikki keterbatasan atau batas-batas dalam kemampuannya untuk berpikir rasional.

· Pemuasan berarti bahwa seorang pengambil keputusan memilih alternative solusi pertama yang dapat memuaskan kriteria minimal dalam membuat sebuah keputusan yang baik.

· Intuisi merupakan aspek lain dari pengambilan keputusan dengan model administrative. Intuisi adalah pemahaman yang cepat terhadap situasi genting berdasarkan pengalaman di masa lalu tetapi tanpa pemikiran yang sadar.

Dalam model administrative asumsi-asumsi ini berfokus pada factor-faktor di organisasi yang mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakuan oleh individu. Asumsi tersebut yaitu:

1. Tujuan dari pengambilan keputusan sering kali tidak jelas, bertentangan, dan kurang adanya konsensus di antara para manajer.

2. Prosedur rasional tidak selalu digunakan

3. Pencarian untuk alternatif terbatas karena manusia, informasi dan keterbatasan sumber daya.

4. Sebagian besar manajer akhirnya melakukan pemuasan daripada mencari solusi yang paling baik

Model Politik

Model poltik ini sangat berguna dalam pengambilan keputusan yang tidak terprogram ketika situasi-situasinya tidak jelas, informasinya terbatas, dan adanya konflik antara manajer tentang tujuan yang akan dicapai atau tindakan apa yang akan dilakukan.model politik dimulai dengan empat asumsi dasar, yaitu :

1. Organisasi terdiri dari beragam kepentingan

2. Informasi ambigu dan tidak lengkap

3. Manajer tidak memiliki sumber daya untuk mengidentifikasi semua dimensi masalah

4. Manajer terlibat dalam mendorong dan menarik perdebatan untuk menentukan tujuan dan alternatif


Langah-langkah dalam Mengambil Keputusan

Baik keputusan itu terprogram ataupun tidak terprogram dan baik model yang dipilih manajer itu klasik, administrative ataupun politik, ada 6 (enam) langkah yang biasanya dianggap sebagai proses pengambilan keputusan yang efektif. Langkah-langkah tersebut yaitu :

1. Pengenalan syarat-syarat sebuah keputusan

Dalam memngambil sebuah keputusan seorang manajer harus megerti dahulu apa saja syarat-syarat yang perlu diperhatikan. Syarat-syarat tersebut yaitu dalam bentuk masalah maupun peluang. Sebuah masalah muncul ketika pencapaian organisasi kurang dari tujuan yang telah ditentukan. Sebuah peluang muncul ketika manajer melihat pencapaian yang potensial yang melebihi tujuan organisasi saat itu. Manajer melihat kemungkinan untuk meningkatkan kinerja diatas kinerja kerja yang selama ini telah dilakukan.

2. Diagnosis dan Analisis Sebab-Akibat

Diagnosis adaah langkah dalam pengambilan keputusan dimana manajer menganalisis fator-faktor sebab akibat penting yang berhubungan dengan situasi yang penting. Manajer sebaiknya menanyakan serangkaian pertanyaan untuk menspesifikasikan sebab-sebab penting, pertanyaan tersebut antara lain :

· Keadaan tidak seimbang seperti apakah yang mempengaruhi kita ?

· Kapankah keadaan ini muncul ?

· Dimanakah keadaan ini muncul ?

· Bagaimanakah keadaan ini muncul ?

· Pada siapakah keadaan ini muncul ?

· Apakah kegentingan-kegentingan dari masalah ini ?

· Apakah hubungan-hubungan dari peristiwa ini ?

· Apakah yang menjadi hasil dari aktifitas ini ?

3. Pengembangan Alternatif

Untuk keputsan yang terprogram, alternatif-alternatif bisa dengan mudah dikenali dan bahkan biasanya sudah tersedia dalam peraturan dan prosedur organisasi. Namun keputusan yang tidak terprogram mengharuskan adanya pengembangan tindakan baru yang akan dapat menjawab kebutuhan perusahaan. Bagi keputusan-keputusan yang dibuat dibawah kondisi dengan ketidak pastian yang tinggi, manajer hanya dapat mengembangkan satu atau dua solusi yang akan bisa menjadi pemuasan dalam mengatasi masalah. Namun penelitian menunjukkan bahwa membatasi alternatif merupakan sebab utama gagalnya pengambilan keputusan di organisasi.

4. Pemilihan Alternatif yang Dikehendaki

Alternatif yang terbaik adalah yang solusinya paling sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai keseluruhan organisasi, serta mencapai hasil yang dikehendaki dengan menggunakan sumber daya paling sedikit. Manajer mencoba menyeleksi pilihan dengan risiko dan ketidakpastian paling sedikit. Manajer kemudian mencoba untuk mengukur prospek-prospek menuju sukses. Manajer dapat mengandalkan intuisi dan penglaman untuk memperkirakan jika suatu arah tindakan sekiranya akan berhasil.

5. Penerapan Alternatif Terpilih

Tahap penerapan ini adalah tahap dimana kemampuan manajerial, administrative, dan tahap persuasive yang dimiliki seorang manajer akan digunakn untuk menjamin bahwa alternative terpilih akan dijalankan. Kesuksesan alternative terpilih ini akan bergantung pada bisa tidaknya alternative ini diterjemahkan menjadi suatu tindakan

6. Evauasi dan Umpan Balik
Pada tahap evaluasi yang merupakan bagain proses pengambilan keputusan. Para pengambil keputusan akan mendapatkan informasi tentang seberapa baiknya mereka menerapkan keputusan yang telah mereka ambil dan apakah penerapan ini efektif dalam mencapai tujuan mereka. Umpan balik adalah hal yang penting karena pengambilan keputusan adalah proses yang berkelanjutan dan tidak pernah berakhir. Umpan balik memberikan informasi pada pengambil keputusan yang nantinya bisa membentuk siklus pengambilan keputusan yang baru.


Gaya Pengambilan Keputusan

Gaya pribadi pengambilan keputusan mengacu pada perbedaan di antara orang-orang yang berhubungan dengan cara mereka mengevaluasi masalah, mengembangkan alternatif-alternatif, dan membuat pilihan. Sebuah penelitian telah menemukan 4 (empat) gaya pengambilan keputusan. Gaya tersebut yaitu :

1. Gaya Direktif

Digunakan oleh orang-orang yang lebih memilih solusi masalah yang sederhana dan jelas. Seseorang yang memilih gaya ini biasanya bersifat efisien dan rasional dan memilih untuk mengandalkan peraturan atau prosedur yang ada dalam mengambil keputusan.

2. Gaya Analisis

Senang mempertimbangkan solusi yang kompleks berdasarkan data sebanyak mungkin yang dapat mereka kumpulkan.

3. Gaya Konseptual

Orang-orang yang cenderung kearah gaya konseptual juga senag memperhatikan sejumlah besar informasi. Mereka juga lebih berorientasi social daripada mereka yang menyukai gaya analisis.

4. Gaya Perilaku

Gaya yang digunakan oleh manajer yang memiliki perhatian mendalam terhadap orang sebagai individu.


Mengapa Manajer Mengambil Keputusan yang Salah ?

Beberapa factor yang menyebabkan seorang manajer membuat keputusan yang salah diantaranya yaitu :

1. Terpengaruh oleh kesan pertama

Ketika sedang memikirkan atau mempertimbangkan sebuah keputusan, pikiran sering kali memberikan bobot yang tidak sesuai dengan informasi pertama yang diterimanya.

2. Membenarkan keputusan-keputusan yang lalu

Banyak manajer yang jatuh ke dalam jebakan dengan membuat pilihan yang membenarkan keputusan-keputusan yang lalu, bahkan jika keputusan tersebut tidak lagi sah.

3. Melihat apa yang akan dilihat

Sangatlah penting bagi manajer untuk jujur pada dirinya sendiri tentang motif yang dimilikinya serta penting juga bagi manajer untuk menguji semua bukti yang ada dengan cara menilai yang setara.

4. Mempertahankan status quo

Manajer mungkin mendasarkan keputusannya pada apa yang telah berhasil dimasa lalu dan gagal mengeksplorisasi pilihan-pilihan baru, menggali informasi tambahan atau menyelidiki teknologi baru.



5. Terpengaruh oleh kerangka masalah

Respons keputusan manajer dapat dipengaruhi oleh sekadar bagaimana masalah itu disampaikan oleh kata-kata.

6. Terlalu percaya diri

Sebagian besar orang memandang terlalu tinggi terhadap kemampuannya dalam memperkirakan hasil yang tidak pasti.


Pengambilan Keputusan Kelompok yang Inovatif

Manajer memang membuat beberapa keputusan sendirian, tetapi para pengambil keputusan sering kali berkelompok. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan keputusan kelompok yang inovatif yaitu :

a. Mulailah dengan curahan gagasan

Kunci untuk melakukan curahan gagasan yang efektif adalah bahwa setiap orang dapat mengembangkan ide milik rang lain, semua ide dapat diterima meskipun ide tersebut kedengaran gila. Tujuan dari curahan gagasan adalah untuk mengumpulkan ide sebanyak mungkin.

b. Terlibat dalam perdebatan yang sengit

Kunci yang penting dalam membuat keputusan yang lebih baik adalah dengan melakukan perdebatan yang sengit mengenai masalah yang ada. Perdebatan yang sengit dapat dipicu dengan beberapa cara. Salah satu caranya yaitu dengan meyakinkan diri bahwa suatu kelompok itu memiliki perbedaan usia dan jenis kelamin, bidang keahlian, tingkat hirearki dan pengalaman kerja.

c. Hindari Groupthink

Groupthink adalah kecenderungan anggota kelompok untuk tidak mengutarakan opini-opini yang bertentangan. Ketika para anggota kelompok yang jatuh dalam gropthink, hasrat untuk selalu harmonis mengalahkan pertimbangan untuk mendapatkan keputusan yang berkualitas. Anggota kelompok lebih mementingkan menjaga persatuan daripada meragukan permasalahan dan alternative secara realistis.

d. Tahu kapan harus gagal

Dalam lingkungan yang bergerak cepat, manajer yang baik akan berani mengambil risiko dan belajar dari kesalahan, tetapi manajer yang baik juga tidak ragu untuk menghentikan hal yang tidak akan berhasil.

SISTEM MANAJEMEN

0 komentar


Sistem Manajemen. Dalam sini akan dibahas kelebihan dan kekurangan masing-masing dari sistem managemen pada umumnya. Yakni paternalistic management, closed managemen, open managemen dan democratic management.Tentunya jenis-jenis manajemen ini memiliki sisi kelebihan dan kekurangan masing-masing. Artikel ini adalah kelanjutan dari artikel saya sebelumnya yakniLandasan Pokok Manajemen.

Sistem manajemen terdiri atas 4 bagian yaitu:

Paternalistic Management (Manajemen Bapak)
Paternalistic management adalah suatu sistem yang hanya memfokuskan usahanya/kegiatannya kepada bapak, bapak dalam hal ini diartikan sebagai seorang atasan perusahaan, setiap usaha dan kegiatan apapun karyawan (bawahan)  hanya mengerjakan apa yang diinginkan oleh atasannya (bapak). Menurutnya, apa yang dikatakan oleh atasan (bapak) baginya itulah yang paling dianggap benar, artinya para karyawan (bawahan) mempertuhankan atasannya (bapak) yang dianggapnya paling pintar, benar dan mengetahui segalanya.
Kebaikan dari sistem paternalistic management ini adalah:
Jika pemimpin itu masih dalam kekuasaan yang wajar, maka karyawannya cepat bergerak dan bekerja, karena hanya mendengar satu instruksi saja, dengan begitu tujuan bisa dijalankan dengan baik.
Kelemahan dari sistem paternalistic management ini adalah:
Jika perusahaan tersebut dipimpin oleh orang yang tidak ahli dan tidka benar yang hanya mementingkan kekuasaan, maka karyawannya pun akan ikut mencontoh dan perusahaan tersebut akan hancur
Kemajuan perusahaan tersebut hanya berjalan ditempat, artinya tidak sukses tapi tidak pula gagal, karena bawahan hanya tergantung pada satu perintah saja, tanpa didukung oleh kreativitas bawahannya.
Jika terjadi pergantian pemimpin, pemimpin yang baru akan susah beradaptasi dengan pola perusahaan tersebut, karena para karyawannya masih menganut struktur organisasi  yang ada, yang telah diwariskan/diperintahkan oleh pemimpin yang lama. Sistem manajemen.

Closed Management (Manajemen Tertutup)
Manajemen tertutup adalah suatu sistem yang setiap kegiatan, kejadian dan keadaan perusahaan tidak diberitahukan kepada siapapun, baik itu rekan bisnis ataupun bawahannya sekalipun. Manejer tidak menginformasikan apakah perusahaannya tersebut untung atua rugi yang diketahui oleh karyawannya hanyalah mengerjakan apa yang diperintahkan keputusan yang diambil dalam setiap tindakan tanpa melibatkan partisipasi dan musyawarah dari bawahannya.
Kebaikan dari sistem closed management adalah:
Privacy dan keadaan perusahaan hanya diketahui oleh pemimpin dan sekretarisnya saja sehingga sangat terjamin
Pengambilan keputusan lebih cepat dan tidak memerlukan waktu lama
Perusahaan yang lain tidak dapat mengetahui keadaan perusahaan tersebut, sehingga jika ada niat yang jelek atau buruk, misalkan ingin menyaingi atau menjatuhkan perusahaan tersebut, perusahaan yang lain tidak mudah menjatuhkannya karena ia tidak mengetahui kelemahan dari perusahaan tersebut. sistem manajemen
Kelemahan dari sistem closed management adalah:
Para bawahan tidak mengetahui apakah untung dan rugi perusahaan tersebut
Ketika terjadi masalah dan tidak dapat dipecahkan maka yang menanggung beban tersebut hanyalah pemimpinnya saja, sehinga terasa berat dan sulit untuk diselesaikan karena tidak ada yang membantu memikulnya dan menyelesaikannya
Tidak adanya penerus-penerus yang berbakat yang dianggap mampu melanjutkan tongkat estafet perusahaan tersebut
Bawahan hanya bersikap masa bodoh dan tidak mau ambil pusing dengan apa yang terjadi terhadap perusahaannya sehingga tidak menimbulkan rasa kebersamaan
Tidak dapat memicu kreativitas karyawannya, karena ia tidak melihat hasil dari kerja kerasnya, apakah hasilnya optimal atau kurang optimal untuk memajukan perusahaannya. Sistem Manajemen

Open Management (Manajemen Terbuka)
Open management adalah manajer lebih terbuka kepada bawahannya, ia menginformasikan karyawannya apa  yang harus diketahui oleh bawahannya, tapi tetap pada batasan-batasan tertentu. Rahasia perusahaan pun tidak disampaikan pada seluruh  golongan dan kedudukan bawahan tersebut. Artinya, jika ia masih golongan bawah, rahasia perusahaan pun yang diketahui hanya sedikit. Sebaliknya, jika ia sudah pada kedudukan golongan atas mk privasi perusahaan tersebut lebih banyak yang diketahui. sistem manajemen
Kebaikan dari sistem open management adalah:
Para bawahan ikut memikirkan kondisi-kondisi perusahaannya,
Para bawahan sudah mengetahui kerangka perusahaan tersebut sehingga ia yakin dengan keputusan yang akan diambil
Para bawahan akan memacu kreativitasnya untuk memberikan yang terbaik
Para bawahan merasa  mendapat pendidikan dan pengarahan sehingga terjadi pembentukan generasi yang terampil
Menimbulkan persaingan yang sehat antara bawahan, sehingga mereka berlomba-lomba menunjukkan hasil kerja yang optimal
Akan menimbulkan sikap kerjasama, saling tolong menolong, dan sikap rasa kebersamaan yang harmonis antar bawahan
Bawahan atau karyawan akan merasa sepenenanggungnya terhadap apa yang dialami perusahaan tersebut. Secara tidak langsung menimbulkan sikap ‘berasa bersama-sama dipikul, ringan sama-sama dijinjing’.
Tidak menimbulkan sifat buruk sangka, dan sifat diskriminasi terhadap pemimpinnya.
Kelemahan dari sistem open management adalah:
Pengambilan keputusan terkesan lambat dan tidk meyakinkan
Rahasia perusahaan tidak terjamin, karena memungkinkan ada salah sat pihak yang membocorkannya yang menginginkan perusahaan tersebut hancur dan bangkrut
Kecakapan dan kepemimpinan manajer akan lebih muda diketahui oleh seluruh bawahannya sehingga wibawanya sebagai seorang pemimpin akan berkurang.
Akan timbul sikap penilaian positif atau negative terhadap pola piker dan tingkah laku pemimpinnya.

Democratic Management (Manajemen Demokrasi)
Manajemen demokrasi adalah sistem dimana seluruh bawahan didengar aspirasi dan kritikannya terhadap suatu perusahaan yang dianggap membangun. Pada sistem ini lebih diutamakan yang namanya musyawarah, agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan jika terjadi pengambilan keputusan.
Kebaikan dari sistem demokrasi manajemen adalah:
Keputusan yang diambil dapat meyakinkan lebih baik dan berguna karena keputusan dari banyak pihak
Tidak adanya sikap penguasa dan yang dikuasai
Adanya sikap tanggung jawab dari berbagai pihak yang bersangkutan
Struktur dan kerangka organisasi diketahui oleh kalangan umum
Kelemahan dari sistem demokras manajemen adalah:
Membutuhkan biaya yang banyak, sehingga boros dari segi keuangan dan waktu yang lama
Adanya sikap minoritas dan mayoritas dalam pengumpulan pendapat
Menimbulkan sikap, siapa yang menang dan kalah pada saat berargumentasi dan saling menyalahkan
Dari beberapa sistem manajemen tersebut pada dasarnya, semuanya diterapkan dalam suatu  perusahaan, karena masing-masing sistem tersebut memiliki kelebihan yang jika dikumpulkan dan dapat dijalankan dengan baik maka akan menghasilkan suatu keberhasilan perusahaan yang ingin dicapai dengan sempurna. Tapi kembali lagi kepada individu yang menjalankan dan menerapkan sistem ini diperusahaannya. Jika pemimpin menagganggap sistem ini  sebagai sebuah tanggung jawab maka perusahaan/organisasi tersebut akan sukses dan maju, sebaliknya jika pemimpin tersebut menganggap sistem ini sebagai jalan untuk mendapatkan kekuasaan maka perusahaan tersebut tidak akan bertahan lama dan sukses. Sistem Manajemen

Mazhab-Mazhab Manajemen

0 komentar


MAZHAB-MAZHAB MANAJEMEN

     Kemajuan ilmu pengetahuan, penggunaan multidisiplin dan adanya komputer telah membuka macam-macam kemungkinan dan kesempatan guna memperbaiki pemikiran tentang manajerial.
Hasilnya berupa sejumlah keyakinan serta sudut pandangan yang berbeda-beda tentang manajemen hal yang lazim dikaitkan dengan apa yang dinamakan “mazhab-mazhab manajemen”. Dewasa ini terdapat macam-macam mazhab atau aliran manajemen , mazhab-mazhab itu sebagai berikut:
1.      Mazhab manajemen berdasarkan kebiasaan.
2.      Mazhab manajemen ilmiah
3.      Mazhab kelakuan
4.      Mazhab sosial
5.      Mazhab manajemen sistem
6.      Mazhab manajemen berdasarkan keputusan-keputusan
7.      Mazhab pengukuran kwantitatif
8.      Mazhab proses manajemen
9.      Mazhab manajemen menurut keadaan

  • Mazhab Manajemen Berdasarkan Kebiasaan

Ada pihak yang beranggapan bahwa tugas-tugas manajerial yang berlangsung harus dilaksanakan dengan cara-cara yang baru saja lampau, yang berdasarkan kebiasaan atau tradisi. Kadang-kadang mazhab ini dinamakan mazhab empiris oleh karena ia memberikan sumbangan-sumbangan berupa generalisasi-generalisasi dan keterangan deskriptif tentang manajemen praktis dalam jumlah banyak.
Orang dapat mencapai hal yang baik, apabila mengikuti mazhab ini. Mazhab ini bersifat simpel, memberikan perasaan kepastian dan memberikan keterangan-keterangan kepada seseorang manager tentang aktivitas-aktivitas yang terjadi diluar perusahaan.

  • Mazhab Manajemen Ilmiah

Mazhab ini menggunakan metode ilmiah yang memverifikasi atau menolak asumsi-asumsi dengan jalan melaksanakan eksperimen secara terkendali. Hubungan kausal berarti bahwa adanya hal-hal tertentu atau terjadinya hal-hal tersebut disertai secara kausal oleh hal-hal lain yang ada atau yang akan terjadi. Haltersebut hendaknya jangan dikacaukan dengan apa yang merupakan sebab dan apa efeknya. Langkah-langkah pada metode ilmiah adalah:
  1. Identifikasi proposisi Hal tersebut menetapkan sasaran dan mengarahkan seluruh penelitian kearah tujuan tertentu.
  2. Lakukanlah observasi pendahuluan tentang proposisi Bersifat eksploratoris, menyediakan keterangan yang ada dan bahan latar belakang yang berguna.
  3. Kemukakanlah pemecahan tentatif terhadap proposisi Hipotesa yang dikemukakan akan dibenarkan atau ditolak melalui eksperimen-eksperimen yang dikendalikan.
  4. Selidikilah proposisi secara cermat, dengan menggunakan pengetahuan yang berlaku dan eksperimeneksperimen yang dikendalikan.
  5. Klisifikasilah data yang diperoleh Mengklasifikasi banyak membantu kita dalam hal meneliti data. Nyatakanlah jawaban tentatif terhadap terhadap proposisi Melalui penafsiran data yang diklasifikasi  secara cermat. Untuk tujuan itu, orang menggunakan dua macam cara penguraian yaitu: penguraian secara induktif dan penguraian secara deduktif
  6. Sesuaikanlah dan kemukakanlah jawaban terhadap proposisi Memastikan adanya validitas dan kelengkapan maka jawaban tentatif tersebut ”dicoba” dengan kondisi-kondisi yang ditetapkan dan kemudian hasil-hasilnya dicatat.
Azas manajemen ilmiah: pelaksanaan penelitian secara mendalam, eksperimen-eksperimen yang dikendalikan dan penafsiran data yang diperoleh secara hati-hati merupakan landasan yang dapatndipercaya bagi determinasi dan evaluasi fakta-fakta baru yang dipergunakan oleh para manager.
Azas analisa dan sintesa: memecah-mecah sebuah problem ke dalam komponen-komponennya dan sebaliknya mengkombinasikan aneka macam entitas yang sedang dipersoalkan sangat membantu dalam hal mengindentifikasi dan menentukan pentingnya relatif masing-masing faktor problem tersebut.

  • Mazhab Kelakuan

Titik vokal penting daripada tidakan manajerial adalah kelakuan manusia apa yang dicapai, bagaimana hal tersebut dicapai dan mengapa hal tersebut dicapai dipandang sehubungan dengan impaknya dan pengaruhnya atas manusia yang dianggap sebagai entitas penting daripada manajemen. Topik-topik yang dipersoalkan antara lain: hubungan manusia, motivasi, kepemimpinan, latihan serta komunikasi. Mazhab ini merupakan perkembangan daripada penerapan ilmu-ilmu tentang kelakuan, khususnya ilmu jiwa dan ilmu jiwa sosial terhadap ilmu manajemen. Mazhab ini menekankan pula pengaruh vital daripada lingkungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelakuan.
Hasilnya berupa penemuan-penemuan penting mengenai persoalan kebutuhan dan motivasi manusia yang sedang bekerja, penggunaan otoritas, pengaruh irasional pada kelakuan manusia dan hubungan-hubungan informal yang timbul dalam sesuatu lingkungan kerja.

  • Mazhab Sosial

Manajemen sebagai sebuah sistem sosial atau secara lebih spesifik, sebagai suatu sistem antar hubungan kulturil. Mazhab ini berorientasi pada ilmu sosiologi dan mempersoalkan pengindentifikasian berbagai kelompok sosial maupun maupun hubungan-hubungan kulturil mereka di samping itu, kelompok-kelompok tersebut diintegrasi dalam sebuah sistem sosial lengkap.
Hal yang mendasari keyakinan mazhab sosial ini adalah kebutuhan untuk memecahkan berbagai macam pembatasan yang dihadapi oleh manusia dan lingkungan mereka. Biasanya digunakan sebuah kesatuan social yang ideal, dimana manusia berkomunikasi secara efektif satu sama lain, dan dimana mereka dengan sukarela membantu kearah dicapainya tujuan umum.
Kadang-kadang kesauan yangn dipersoalkan adalah seluruh entitas social. Apabila hal itu dilakukan maka mazhab terrsebut dipengaruhi secara ekologis dan mempersoalkan hubungan-hubungan antara: organisasi, lingkungan intern dan ekstern, kekuatan-kekuatan yang menimbulkan perubahan-perubahan dan penyesuaian-penyesuaian.
Pada dasarnya dapat dikatakan bahwa mazhab sosial menentukan interaksi serta kerjasama manusia yang bersama-sama membentuk sebuah entitas sosial. Ia melakukan kelakuan organisasi maupun rasional dan pengembangan pengertian yang didasarkan atas penelitian-penelitian empiris.

  • Mazhab Manajemen Sistem

Sebuah system dapat dianggap sebagai suatu keseluruhan yang terorganisasi yang terdiri dari bagian-bagian yang berhubungan dengan cara tertentu dan yang ditujukan kearah tujuan tertentu. System-sistem merupakan dasar bagi kebanyakan aktivitas. Analisa mengungkapkan bahwa sebuah aktivitas sebenarnya merupakan hasil banyak sub-aktivitas lain dan sebaliknya, sub-aktivitas tersebut merupakan hasil banyak sub-sub aktivitas lainnya.
Sebuah perusahaan dianggap sebagai sebuah system buatan, dimana bagian-bagian internnya bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan yang sudah ditetapkan, sedangkan bagian-bagian ekstern berhubungan dengan lingkungannya, inklusif para pembelinya, public secara umum, para leveransir dan pihak pemerintah.

  • Mazhab Manajemen Berdasarkan Keputusan-Keputusan

Pada mazhab ini titik berat diletakkan pada keputusan-keputusan manajerial. Pengambilan keputusan-keputusan merupakan tugas sebenarnya daripada pihak manager. Pembuat keputusan adalah manager. Memang harus diakui bahwa pembuatan keputusan adalah vital pada setiap mazhab manajemen. Akan tetapi, konseptualisasi keputusan kontemporer bukanlah terbatas hingga sesuatu bidang yang terbatas, atau dideterminasi pleh latihan sederhana dalam bidang akal sehat. Banyak pihak beranggapan bahwa sesuatu keputusan manajerial bukan saja mencakup hal apa yang harus dilakukan tetapi juga bagaimana dan bila harus melakukannya.

  • Mazhab Pengukuran Kuantitatif

Pada mazhab ini, para penganutnya memandang  manajemen sebagai salah satu entitas logis, yang tindakan-tidakannyadalam bentuk symbol-simbol matematis, hubungan-hubungan matematis dan data yang dapat diukur. Adapun dua hal yng mencirikan mazhab kwantitatif ini:
1.   Mengoptimalkan atau meminimalkan input-output
2.   Penggunaan model-model matematis

Mengoptimalkan atau mengoptimalisasi berarti bahwa apa yang paling baik bagi sebuah factor yang terseleksi dipilih daripada sebuah keseluruhan seperti misalnya sebuah organisasi secara keseluruhan, departemen atau kelompok kerja dan setiap alternative lain adalah adalah kurang baik. Mengoptimalisasi biasanya berhubungan dengan penjualan, laba bruto, penggunaan mesin-mesin, service atau produktivitas. Sebaliknya tindakan meminimalisasi bersifat typis bagi biaya dan waktu yang dipergunakan.
Perlu diingat pula bahwa penggunaan approach ini tidaklah mengurai resiko, tetapi sekalipun demikian, pihak manager banyak mendapatkan bantuannya dalam rangka mengambil resiko yang tepat.

  • Mazhab Proses Manajemen

Para penganut mazhab ini manganggap manajemen sebagai sebuah aktivitas yang terdiri daripada sub-aktivitas tertentu atau fungsi-fungsi dasar manajemen yang merupakan sebuah proses yang unik yakni proses manajemen. Proses ini dianggap sebagai proses essensial daripada manajemen dan umumnya dianggap sebagai format efektif untuk studi bagi orang yang baru mulai mempelajari ilmu manajemen. Secara singkat dapat dikatakan bahwa:
  1. Perencanaan berarti tindakan mendeterminasi sasaran dan arah tindakan yang akan diikuti.
  2. Pengorganisasian adalah tindakan mendistribusi pekerjaan antara kelompok yang ada dan menetapkan dan memerici hubungan yang diperlukan.
  3. Menggerakan berarti merangsang anggota kelompok untuk melaksanakan tugas mereka dengan kemauan baik dan secara antusias.
  4. Mengawasi berarti mengawasi aktivitas agar sesuai dengan rencana.


  • Mazhab Manajemen Menurut  Keadaan

Salah satu mazhab relative baru yang muncul adalah mazhab manajemen menurut keadaan. Pada pengikutnya menekankan relavansi tindakan manajerial dengan cirri-ciri khusus situasi dimana terjadi kejadian tersebut. Dinyatakan bahwa manajemen harus sesuai dengan lingkungannya. Hal tersebut berarti kondisi-kondisi atau lingkungan didalam msns msnsjemen terjadi. Istilah tersebut lazim digunakan oleh dunia militer, yang menyusun rencana untuk berbagai kondisi yang diasumsi akan terjadi.
Konsepsi tersebut telah ditekankan pada apa yang dikenal sebagai “situational management” dan dalam sebuah piper tahun 1919, Mary Parker  Follet, menggunakan istilah “ law of the situation”. Sebenarnya kebanyakan manajer mempertimbangkan situasi individual dalam hal melaksanakan tugas manajerial mereka, tetapi mungkin mereka melupakan factor situasional tertentu sewaktu makin banyak pengetahuan diperoleh mengenai factor apa perlu diperhatikan dama situasi macam apa, maka caliber manajemen akan bertambah baik dan manajer tersebut akan dapat menjalankan manajemen dengan kepastian yang lebih besar.

Kepulauan Nias Siap Jadi Provinsi

0 komentar


Medan-andalas Keinginan berbagai elemen masyarakat Nias menjadikan Kepulauan Nias lepas dari Provinsi Sumatera Utara dan berdiri sendiri sebagai sebuah provinsi, tampaknya semakin menguat.

Ini tercermin dalam Seminar Grand Design Pembangunan Kepulauan Nias yang selenggarakan Kesatuan Mahasiswa Nias (KMN) Komisariat Universitas Pembangunan Masyarakat Indonesia (UPMI) di Hotel Grand Antares Medan, Sabtu (10/3) lalu.

Sejumlah narasumber dalam seminar itu mengemukan, Kepulauan Nias dengan segala potensi wilayah dan sumber daya alam yang dimiliki, cukup siap berdiri sendiri menjadi sebuah provinsi.

Kepala Inspektorat Nias Selatan Faduhusi Daely selaku mewakili Bupati Nias Selatan mengatakan, pembentukan Provinsi Nias bertujuan mempercepat pelayanan publik, memperpendek rentang kendali pemerintahan, meningkatkan akselerasi pembangunan, dan mengimplementasikan pola pendekatan pembangunan kepulauan yang spesifik.

Maka itu menurutnya Pemkab Nias Selatan sangat mendukung aspirasi pembentukan Provinsi Nias. Bahkan Nias Selatan merupakan salah satu pelopor Deklarasi Pembentukan Provinsi Nias pada tahun 2011 lalu.

Pandangan serupa disampaikan Bupati Nias diwakili Kepala Bappeda Nias Agustinus Zega yang menyampakan bahwa pembentukan Provinsi Nias bertujuan mengejar ketertinggalan dan kesenjangan pembangunan.

Namun dia menegaskan bahwa kunci kemakmuran suatu daerah ditentukan oleh sumber daya manusia (SDM). Untuk itu, SDM masyarakat di Kepulauan Nias yang selama ini berada paling bawah di Sumut perlu ditingkatkan.

“Perlu sinergitas kepala daerah di Kepulauan Nias untuk membangun universitas berstandar nasional di Nias,” kata Agustinus Zega.

Sementara Bupati Nias Utara diwakili Sukawafi Zalukhu mengatakan, sektor pariwisata dan pertanian merupakan sumber daya utama andalan Kepulauan Nias dalam menggali Pendapatan Asli Daerah (PAD), di sampingi potensi lain seperti perkebunan, perternakan, dan perikanan.

Namun karena letaknya masih jauh dari Sumut, menurut Kepala Bappeda Nias Utara itu, perhatian pemerintah provinsi selama ini tidak optimal.

“Memang Kepulauan Nias tidak bisa dibilang dianak-tirikan oleh Pemprov Sumut, hanya saja perhatian yang kurang maksimal,” ucap mantan Kadis Pariwisata Nias Selatan tersebut.

Narasumber lainnya, Didin Muhafidin, Dosen Universitas Padjajaran mengatakan bahwa strategi pembangunan sangat penting bagi kemajuan suatu daerah. Prinsip–prinsip dasar dalam strategi pembangunan adalah berorientasi pada masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sesuai dengan adat budaya masyarakat, berwawasan lingkungan, tidak diskriminatif, kemitraan, berbasis pada pemerintahan yang bersih, dan anggaran berbasis kinerja.

Ahmad Nasir Hia dalam pandangannya mengemukakan tentang pentingnya tata kelola pemerintahan yang bersih dan bebas KKN. Birokrasi yang berbelit-belit menyulitkan masyarakat Nias mengurus sesuatu, apalagi menjumpai pemimpinnya (bupati).

Selain itu di Kepulauan Nias masih ada indikasi permainan dalam penerimaan CPNS. Padahal masyarakat Nias pada umumnya adalah masyarakat religius, gereja dan masjid berdiri megah, dan masyarakatnya taat beribadah, namun pemimpinnya masih saja ada yang terlibat kasus korupsi. "Hal ini sangat ironis sekali," ujar Dosen Fakultas Hukum UPMI yang juga Penasihat KMN Komisariat UPMI itu.

Menurutnyq untuk menjadi sebuah provinsi, Kepulauan Nias harus mempersiapkan banyak hal terutama sumber daya manusia. “Kita tidak mau belum jadi provinsi, Nias sudah hancur-hancuran. Bisa dibilang pembahasan grand design yang rencananya akan kita rancang ini adalah bagian dari sebuah persiapan,” terangnya.

Untuk melakukan pembangunan ke depannya, saat ini Kepulauan Nias menghadapi tantangan berat di segala bidang, seperti krisis multidimensi, ancaman disintegrasi, dan keterpurukan ekonomi.
"Pembahasan grand design ini akan kita matangkan dan akan kita ajukan untuk melakukan pembangunan Kepulauan Nias ke depan," sebutnya.

Acara yang dipandu Daraely La’ia Amd sebagai moderator itu juga diisi dengan sesi tanya jawab. Kesimpulan dari seminar ini nantinya akan direkomendasikan kepada seluruh kepala daerah di Kepulauan nias dan juga kepada Tim Pembentukan Provinsi Nias.

Sebelumnya, Dekan Fakultas Hukum UPMI H Ali Umry SH MHum dalam sambutannya mengatakan bahwa UPMI sangat mendukung kegiatan kemahasiswaan ini, apalagi jumlah mahasiswa asal Pulau Nias di UPMI cukup banyak.

Seminar ini ditutup Ketua KMN Komisariat UPMI Fasa’aro Zalukhu dengan menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya seminar terutama kepada Bupati Nias Selatan dan Direktur Utama PDAM Tirtanadi yang menjadi sponsor utama kegiatan ini.

Sementara itu Zaman Karya Mendrofa, salah seorang Pembina dan Donatur KMN Komisariat UPMI mengaku sangat gembira atas suksesnya pelaksanaan seminar ini.

Namun dia menyatakan sangat kecewa terhadap respon negatif dari beberapa kepala daerah di Pulau Nias, Anggota DPRD Sumut Dapil Nias, dan tokoh-tokoh masyarakat Nias yang menganggap bahwa seminar yang dilaksanakan KMN Komisariat UPMI ini hanya akal–akalan untuk mencari uang saja.

Padahal menurutnya seminar ini harusnya menjadi ajang bagi kepala daerah serta Anggota DPRD Sumut dapil Nias serta tokoh-tokoh masyarakat Nias untuk menyampaikan gagasan-gagasan dalam rangka memajukan Nias agar sejahtera dan mandiri.

Jadwal Perkuliahan

Jadwal berikut BELUM VALID dikarenakan masih dilakukan penginputan.
 
 
Jadwal Kelas : S1TI-M1113
 
Hari Jam Matakuliah Dosen Ruangan
SENIN 17:45 - 19:15 Internet (2 Sks) RL Harmadi Tamba, S.Kom 1.L03
SENIN 19:30 - 21:00 Manajemen Umum (2 Sks) A. M. Hatuaon Sihite, SE 1.A303
SELASA 17:45 - 20:00 Konsep Pemograman (3 Sks) Mesran, M.Kom. 1.L05
SELASA 19:30 - 21:45 Kalkulus II (3 Sks) Kennedi Tampubolon, S.Si 1.A301
RABU 17:45 - 19:15 Rangkaian Digital (2 Sks) M. Syahrizal, S.Kom., M.Kom 1.A307
RABU 19:30 - 21:00 Bahasa Inggris II (2 Sks) Putri Rahmadhani, S.S 1.A313
KAMIS 17:45 - 19:15 Matematika Diskrit (2 Sks) Hery Sunandar, ST, M.Kom 1.A309
JUM'AT 17:45 - 19:15 Sistem Telekomunikasi (2 Sks) Indra M. Sarkis, S.T., M.Kom 1.A315

 
NB : Jadwal ini masih belum fix 100% dikarenakan masih dalam perbaikan.